Minggu, 16 Februari 2014

Manajemen Amarah pada Anak

Apakah anak-anak Anda suka melemparkan barang atau membanting pintu ketika marah? Inilah beberapa cara untuk membantu bunda-bunda di rumah menghentikan kebiasaan buruk pada anak dan menguatkan emosi pada jiwa anak agar tumbuh menjadi anak yang bermental baja.

Melansir dari laman Parenting.com, anak usia tujuh tahun yang suka meluapkan amarah dengan melempar mainan ke dinding merupakan hal yang masih normal dilakukan oleh anak. Frustasi dan amarah menjadi emosi langganan yang paling sering mampir pada anak.
Dan anak-anak butuh fisik yang kuat untuk melepaskannya. Begitulah ujar penulis buku “It’s OK Not To Share’, Heather Schumaker.

Tetapi untuk mengarahkan perasaannya agar lebih aman, ikuti trik berikut jika anak sudah mulai menampakkan tanda-tanda marah:

1. Suruh ia berlari memutari ruang tamu atau ruangan yang paling besar di rumah sebanyak 50 kali putaran (disesuaikan dengan usia anak); ia akan berada di satu ruangan sehingga perhatiannya akan terfokus pada ruangan tersebut dan juga pada hitungan.
 

2. Suruh ia pergi ke ruangan tertutup misalnya kamar mandi atau basemen dan biarkan ia berteriak sekencang-kencangnya agar meluapkan segala kemarahan di dadanya. Ini akan memberikannya ruang yang aman tanpa perlu khawatir suaranya mengganggu atau terdengar oleh tetangga.
 

3. Anda juga bisa menyuruhnya memotong kertas pembungkus atau kardus memakai gaya Karate. Ini akan membantunya meluapkan kemarahan.
 

4. Pergilah keluar rumah lalu berkeliling dan berlarian di sekitar rumah akan menciptakan tawa dan senyuman di bibirnya.
 

5. Atau ia bisa melempari pohon dengan lumpur, anak kecil suka bermain lumpur. Setidaknya ia akan aman meski Anda harus siap mencuci pakaian kotor si kecil.

Jangan biarkan anak-anak menyimpan amarah atau mendendam di dalam diri. Lebih baik alihkan kemarahan mereka ini untuk kegiatan lain yang lebih positif misalnya dengan berolahraga atau bermain di sekitar rumah.
(par/det)

Sumber : molto.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar